Penyesalan
yang Terindah
Hesty Permata
Sari
Di hembus angin yang kencang
Aku tertegun sejenak
Memikirkan apa yang sedang aku pikirkan
Aku bingung…!!!!!
Sebenarnya aq
maunya apa…..?!
Kenapa jadi serba
salah begini
Aku bingung
harus pilih yang mana
Dan aku juga
bingung maunya yang mana
Aku benci dengan diriku sendiri
Aku juga benci dengan sikapku yang tak
jelas
Dia terlanjur sakit hati
Karena kecerobohan yang aku lakukan
Kenapa…??
Kenapa harus
begini!!!
Sumpah aku
saying dia
Tapi aku tak bisa
melepaskan dirinya
Sayang ma’afkan aku
Jika slama ini aku tlah menyia-nyikankan
dirimu
Sungguh tak ada niat untuk menyiakanmu
Tapi apa mau dikata
Nasi sudah
menjadi bubur
Semuanya sudah
hancur
Dan aku harus
menjalani dunia yang nyata
Serta
meninggalkan dunia yang semu
IBU
Dwi Sartika
Ibu…
Sembilan bulan
kau telah mengandungku
Kau berjuang
antara hidup
Dan matimu demi
kegegasanku
Dari dunia yang
sempit
Ibu…
Sungguh besar
jasa-jasamu
Kau tak pernah
letih
Maupun
lelahdalam mendidikku
Sampaiaku
dewasa
Ibu…
Surga itu ada
dibawah
Telapak kakimu
ibu..
Kaulah tempat
aku berlindung
Dan kaulah
tempat aku mengadu
Ibu…
Kaulah yang
kusayang
Dan kaulah yang
paling
Aku banggakan
dalam hidupku
SAHABAT
Kurnia Damayanti
Sahabatku…
saat embun pagi bersinar
ku buka mata dihari nan cerah
saat malam telah datang
ku pejamkan mataku
seakan kauada dihatiku
sahabat kesakitanmu adalah
kesedihanku
senyum dan tawamu adalah
kebahagianku
apapun yang kau rasakan
akupun merasakannya
Dalam sepi nan sunyi
aku terbangun dalam tidurku
saat senang maupun susah
kita kan selalu bersama
berbagi pengalaman
dalam kehidupan
KECEWA
Herlina
Hati
terasa sepi ketika mentari tenggelam
Tenggelam
dilautan sana
Malampun
mulai tiba
Kedamaian
hati dalam cinta
Kehangatan
cinta yang pernah ada
Namun,semua
hilang seketika
Semua
karena kau mendua…
Kesunyian
malam terus ku jalani
Tanpa
ada cahaya rembulan
Berikan
cinta sejati
SAHABAT
Herma Novalita
Sahabat…
Kalian bagaikan
embun
Yang menyejukkan
jiwaku
Kalian bagaikan
cahaya
Yang menerangi
hatiku
Sahabat…..
Canda tawamu
adalah warna dalam hidupku
Suka dukamu
adalah kehidupanku
Sahabat..
Bersama kalian
adalah kebahagiaanku
Aku tidak akan
pernah melupakan kalian
Kalian selalu
ada dalam hatiku
Sampai kapanpun
Sahabat..
Sisihkanlah
ruang dihatimu
Untuk mengukir
namaku
Hanya satu
pintaku
Jangan pernah
melupakanku
IBU PAHLAWANKU
JARWATI
Ibu….
Engkaulah
mataku engkaulah bintang dimalamku
Yang menerangi
hatiku
Engkau matahari
di siangku yang selalu
Menyinari
hari-hariku
Ibu….
Engkaulah embun
di pagi hariku
Yang selalu
menyejukkan jiwa dan ragaku
Andai aku dapat
mengulang waktu
Tak akan ku
sia-siakan dalam hidupku
Tapi itu
sirnalah sudah
Karena Engkau
terlalu cepat meninggalkan aku
Ibu…
Hanya do’a yang
bisa aku berikan kepadamu
Aku tak bisa
membalas jasa-jasamu
Ibu..
Terima kasih
karena engkaulah aku lahir
Kedunia ini dan
engkaulah yang jadi
Pelita dalam
jalan hidupku
IBU
Metri Yanto
Ibu…
Kau memberikanku
kedamaian
Kau
memberikanku kehidupan
Sedihku adalah
pilihmu
Deritaku adalah
gundahmu..
Dosa dan
pengabdianmu
Tak habis
dimakan sang waktu
Dan takkan
pernah terlupakan aoleh masa
Terima kasih
ibuku
Kau akan
kukenang
Didalam
sanubariku
Pisau Yang Tajam
Santi Purnama Sari
Tajamnya pisau
Selalu membuat
ku takut
Takut….
Akan luka
karenamu
Terasa
teriris-iris…
tak ada yang
tertinggal
tajamnya pisau
bukan hanya
membuat takutku
tak ada yag
menyelamatkanku
kecuali
tulusnya hari yang kau berikan
semu…
karena pisau
yang tajam
Hatiku Yang Berbicara
Mersiska Suci
Dalam naluri..
Setumpuk kata
kan kuucap
Seluruh rasa
kan kucurahkan
Segala nyata
hidup kan kuungkap
Karena naluri
Lisan ini pun
membisu
Tak tahu harus
ungkap apa..?
Semua ucap itu
membuatku bimbang
Hingga aku tak
yakin
Naluri ini
tahu..
Rasa yang ada
dalam benakku
Sungguh aku tak
mampu menentukan
Aku takut,ini
akan membuatku kecewa
Ya Tuhan,
Ku yakin kau
tahu,
Ku mohon beri
aku segelintir petunjuk
Yang membuat
hatiku berbicara jujur
Api Meredup
Efrino
Kau
mengemis padaku
Untuk
melihat api
Aku
diam lalu bertanya
Adakah
kau mengira api itu?
Dan
kau tetap mengemis padaku
Untuk
melihat api itu lagi
Lalu
aku raba api itu
Aku
bisa melihat api itu
Asalkan
kau tidak meniup api itu lagi!
Kini
kau tak bisa melihat api itu lagi
Karena
kau telah meredupkannya
Perpisahan Sahabat
Ruspah Handari
Saat pagi
datang menbayang
Kala burung
berkicau merdu
Saat itu kau datang
Menyapa,menemaniku
Dengan sejuta
senyuman
Denga sejuta
kisah
Sahabat..
Engkaulah
segalanya bagiku
Hampa hariku
tanpa dirimu
Sunyi hidupku
tanpa suaramu
Gundah hatiku
tanpa ceritamu
Sahabat.
Kau buat
hari-hariku indah
Kau buat aku
tersenyum
Saat kusedih,
gundah
Dalam menjalani
hari-hariku
Dengan
kata-kata ini kutuliskan saat
Perpisahan
meskipun hanya sementara
Tapi sulit
untuk aku lupakan
Sahabat..
Aku akan selalu
merindukanmu
Maafkan semua kesalahanku
Saat bersamamu
Penantian
Neli Agustina
Rindu ku..
Adalah sepi yang dampar
Menanti kau bercerita
disampingku..
Ditengah malam ada sejuta
bintang
Tersenyum menerangi malam
Rindu ku..
Adalah panas mentari
Tanpa henti menyinari bumi
Membakar rumput,menjadikan
Tanah tandus, di hatiku ada mata
air
Tersimpan mengaliri jiwa..
Ketika kehidupan tak memiliki
masa depan
Ada seberkas cahaya redup
sinarnya
Ada secerah lentera jauh
jaraknya
Ada rembulan bersandar di
mimipiku…
Andaikan rindu ini bertepi..
Andaikan penantian ini berbatas
Aku ingin menepi dan mencapai
batas..
Kan kuceritakan padamu
Tentang sepi dan rinduku padamu
Ah…rinduku bagaikan kapas yang
terguncang
SAHABAT
Pitri
Aku merasa
sedih jika kau
Jauh dariku..
Ku merasa
senang jika kau
Ada disampingku
Aku ingin
selamanya bersamamu
Bagiku kau
bagaikan matahari
Yang selalu
menerangi hari-hariku
Dan kau
bagaikan bulan dan
Bintang dimalam
hariku..
Karena kau
selalu menerangi di gelap
Malam hariku..
Sahabat..
Kau adalah
inspirasi dalam hidupku
Kau takkan
tergantikan dihatiku sampai
Kapanpun kan
kukenang selain dirimu
Dihatiku hingga
akhir hidupku..
SAHABAT
Rupina
Sahabat
Engkau yang
selalu
Menemani aku
Saat aku lagi
sedih atau senang
Tidak pernah
bosan
Mendengarkan
curhatku
Menasihati aku
Saat aku
berbuat kesalahan
Dan
Engkau mengerti
aku
Engkau adalah
sahabatku
Aku berharap
Engkau tidak
pernah melupakanku
Saat kau jauh
PENANTIAN
Retno Putri
Menyapa sebuah
kenyataan
Terjadi dalam
rangkai demi rangkai kehidupan
Tak bisa
dibiarkan
Tapi tak bisa
dihindarkan
Lihatlah
barisan manusia
Diberi
kesempatan menuaikan kesengsaraan
Penderitaan
rakyat yang bergejolak
Membuat mereka
haus akan kebahagiaan
Manusia yang
berkuasa tak mampu menoleh
Kelemahan, keterpurukan, ketidakmampuan
Membuat mereka
jadi tak berdaya
Akibat
keserakahan manusia
Sunggingkan
senyum untuk sedikit cahaya
Agar mereka
dapat merasakan keadilan
Jadilah abdi
yang megak
Tanpa pamrih, rela
berkorban
Siapkan
perjuangan
Segera bangkit,
tunjukkan bukti
Pembebas rakyat
telah menanti
CAHAYA HIDUPKU
Septi Diana
Ibu…
Tak pernah
lelah
Menjaga,
melindungi, mendidikku
Dengan kasih
sayangmu
Dari dalam
kandungan hingga saat ini
Ibu….
Tak pernah
letih
Dalam
mengingatkan dan menasehatiku
Disetiap
detikku
Agar bisa
berguna untuk semua orang
Ibu..
Selalu sabar
Dalam setiap
detik dengan tingkah
Yang seperti
kerikil tajam
Menusuk hatimu
karena laku ku
Ibu..
Adalah cahaya
surga
Yang menerangi
setiap jalan hidupku
Terima kasih
ibu, ibu, ibuku….
PUTIH ABU-ABU Haryati
Kuteringat akan
masa lalu
Yang kita
lewati…
Terasa indah,
bahagia
Didalam hati
Walaupun duka
sempat singgah
Selalu kita
hadapi bersama
Bahagia selalu
di hati
Seiring waktu
berganti
Hilanglah kisah
Tinggalkan
kenangan
Kita akan
berpisah…
Untuk meraih
cita-cita
Dan mencari
jati diri sesungguhnya
Akankah kita bisa
bersam kembali
Melewati
masa-masa
Sedih, bahagia,
yang selalu kita lewati bersama
Putih abu-abu
Masa bersamamu
Tak bisa
terlupakan
dalam hidupku
IBU
Mega Ria Anita
Ibu engkau
bagaikan surga dihatiku
Setiap langkahmu
membuat diriku
Teringat maasa
kecilku
Halus tanganmu
usap air mataku
Kan ku kenang
selama hidupku
Tak terkira
betapa besarnya cintamu
Kau ciptakan
keindahan di hidupku
Kau taburkan
keharuman dalam kebahagiaan
Kau beri warna
dalam sejuta cinta
Oh ibu dirimu
tak terganti
Walau seribu
sosok dewi menghampiri
Kasihmu selalu
abadi
Walau tak ada
yang abadi di dunia ini
BAYANGANKU
Ratih Indah Sari
Lelapku tak
lelap..
Kalaku
teringat..
Senyum
manismu..
Makanku tak
kenyang
Kala jantungku
berdetak
Setiap dekat
kamu,..
Sakitku tak
sakit
Jika otakku
Terus
memikirkanmu..
Tapi..
Kau seperti
intan
yang terperangkap dalam kaca
Yang tak bisa
kusentuh
Dan tak bisa
kumiliki…
Kau akan jadi
asaku..
Karena asa aku
hidup
Aku bernafas…
Aku bergerak..
Dan aku percaya
Suatu saat
nanti asa itu akan jadi nyata..
Kau akan selalu
menjadi bunga indah
Disetiap
mimpiku…
Yang selalu
menjagaku..
Disetiap malam
Yang selalu
menjagaku
Disetiap
ketakutan
akan mimpi
buruk
HEMBUSAN ANGIN
YANG MERDU
Defta Gasella
Merdunya angin
Takkan terganti
oleh apapun
Walau badai
selalu menerjang
Dia takkan
pernah pudar
Dia tak hanya
merdu
Dia juga halus
dan penuh kesejukan
Tak kan
terganti selama abad
Jangan kau
lupakanku
Karena dia
dapat kurasakan
hanya bersamamu,selamanya
KELAK KU PERGI
SAHABAT
Dedison Hasudungan
Tangismu,tangisku
Senyummu juga
senyumku
Engkau sirami
panas api dalam jiwa
Engkau
hembuskan angin sejuk dalam nafasku
Sahabat..
Kelak kukan
pergi
Tangismu kan
kubawa
Senyummu kan
kusimpan
Mengingatkan
engkau teman
Sahabatku…
Jangan terluka
saat ku pergi
Jangan menangis
yang engkau sesali
Mungkin kutak bisa
menghapus air matamu lagi
Tetesan yang
tak kugapai disana nanti
Sahabat baikku…
Maaf, aku
sesali kesalahanku
Membuat kau
menangis dalam senyummu
Membuat kau
mengalah dalam amarahku
Membuat
keegoisan, engkau pun masih tersenyum
Saat kau pergi
tetaplah engkau tersenyum kepadaku
Selamat tinggal
sahabatku…
AYAH
Ardiana
Andaikan waktu
Dapat
mnyentukan semuanya
Mungkinkah aku
Masih bisa bertemu
dengannya
Apakah engkau tahu
Betapa sulitnya
Aku untuk
melupakanmu
Ayah…
Apakah ada
orang yang dapat
Menggantikan
dirimu ayah
Engkau yang
pernah ada dalam hidupku
Engkau yang
pernah mewarnai hidupku
Dan engkaulah
Tempat aku
untuk bertanya
ALASAN HATI
Sanjaya
Biarlah semua
tinggal kenangan
Biarlah
keindahan intan
Tak terlihat
akan pandangan
Mutiara retak
pecah bercabang
Bagaikan
akar-akar ilalang
Serapuh tikar
pandan
Bersamamu
membuatku rapuh
Ku tak ingin
bersenandung rindu
Ku tak mampu
berlayar jauh
Karena takut
kehilanganmu
Bukan cinta
membenci cinta
Ku tak sanggup
menangis di senyumku
Membisu di
ramainya aku
Demi cintaku
yang rapuh
Ku tak ingin
retak cerminmu
Biarlah embun
menyejuk hati
Kini aku
berteman sunyi
Aku pergi bukan
karena benci
Karena petaka
mungkin menerpa
Jiwa
KEIKHLASAN
Mira Tresapika
Tak ada yang
lebih membahagiakan
Dari menulis
puisi diatas kertas kesadaran
Dengan tinta
air mata ketulusan
Dimana sepi
adalah teman untuk berbagi
Tak ada yang
lebih membahagiakan
Selain mimpi
menjadi kenyataan
Hati yang
selalu penuh dengan harapan
Serta doa yang
selalu diucapakan
Tetapi…
Kadang
kebahagian datang
Dari keikhlasan
yang tulus
Untuk
menghadapi segalanya
Saat kenyataan
menjadi badai
Menghancurkan
segala yang diimpikan
Mengambil apa
yang kita dapatkan
Keikhlasan yang
mampu mengokohkan
Serta
memberikan kebahagian sejati
Memberikan
kesadaran
Yang kita petik
dari pohon pengalaman
MENUNGGU
Ayu Gunawan
Sendiri…
Kurasakan…
Didalam pekat
Gelapnya malam
Kurasakan
Dingin malam
yang menusuk
Tubuhku…
Tanpa
kehangatanmu…
Ku selalu
menantimu..
Digerbang kota
ini…
Menanti
kehadiranmu…
Hingga..
Saat ku bisa
menatapmu
Membelaimu….
Dan memelukmu…
Ku akan tetap
menanti
Dengan setia
Kasih…
AKU
Vera Anggraini
Dalam gemulai
hati
Tersentak dua
pilihan
Mawar hitam
kah?
Mawar merah
kah?
Aliran darah
terhenti
Jantung
terhalang nafas
Butir-butir kristal
berjatuhan
Suara lirih
terdengar
Aku bukan tak
dapat memilih
Bukan tak dapat
bertindak
Aku takut..
Aku takut…
Aku takut…
Takut akan
mawar
Karena
Tak ada mawar
yang tak berduri
ORANG TUAKU
Yudi Aryadi
Ibu…
Engkau orang
yang telah memperjuangkan hidupnya
Untukku anaknya
Di dunia ini
takkkan ada kita tanpa ibu
Ibu maafkanlah
kesalahanku bila selama ini
Aku telah
durhaka padamu
Dan maafkanlah
juga bila masa kecilku
Selalu
mengganggu lelap tidurmu
Cinta yang
telah ibu berikan padaku takkan
Pernah hilang
ditelan waktu
Dalam termenung
aku merenungi
Bagaimana
hidupku tanpamu ibu
Ayah…
Engkau orang
yang selalu berusaha memberikan
Nafkah kepadaku
Sehingga aku
bisa hidup
Badan ayah yang
dulu kekar kini
Telah
mengkriput itu semua demi
Aku
Ayah dan ibu
maafkanlah diriku
IMPIANKU
Ermania
Saat
kuterbangun
Dari belaian
dan buaian mimpi
Yang memanjakan
ku
Disaat itulah
aku sadar
Mentari telah
tersenyum kepadaku
Untuk menyambut
kembali hari-hariku
Dengan semangat
dan impian baru
Hari ini, esok,
dan seterusnya
Andai aku bisa
mengatur takdir
Aku ingin
hari-hariku penuh kebahagiaan
Bahagia
untukku, dan untuk semua
Namun, semua
hanya mimpi
Karena takdir
ditentukan oleh Tuhan
Yang tak ada
satupun dapat mengubahnya
Dibalik semua
itu
Ada satu
impianku, dan hanya Satu
Aku ingin
kebahagiaan yang utuh
Kebahgiaan
untukku
Kebahagiaan
yang takkan lekang oleh waktu
BIMBANG
Juni Andri Mardalena
Melayang…Terbang,,..
Tak tahu arah
Terombang
ambing ditengah kehidupan
Mencari dan
mencari
Tanpa tahu apa
yang dicari
Tapi…
Terus mencari
Akankah
dapat..?
Entahlah….
Hanya diri berusaha
Dan Tuhan yang
kuasa
Melangkah..berjalan..
Diatas
kelabunya kehidupan
Berharap
bintang jatuh didekapan
Untuk sebuah
harapan
Yang kan
membuang rasa bimbang
MAKNA KEHIDUPAN
Tatik Prisnamasari
Dalam heningnya
malam
Aku mencoba
mencari tahu
Apa makna
kehidupan
Yang
sesungguhnya…
Kehidupan,…
Kehidupan ini
begitu kejam
Kehidupan…
Kehidupan ini
penuh dengan liku
Penuh dengan
cobaan
Yang selalu
datang menghadang
Namun. Dibalik
kehidupan
Yang begitu
kejam
Ada makna yang
tersirat
Begitu indah
didalamnya
Makna itu akan
terasa indah
Bila kita bisa
memaknainya
Dengan penuh
keikhlasan
TENTANG KITA
Nuraini Fathonah Putri
Ku terbayang….
Hari-hari telah kita lalui bersama
Terlukis suka, duka, tangis dan tawa
Semua jadi satu
Sulit untuk berlalu
Melepas semua kenangan kita
Hanya meja, bangku yang seakan menjadi
saksi bisu
Betapa indahnya..
Betapa indahnya kebersamaan kita
Kebersamaan ini memang tak abadi
Tapi kuharap manisnya bersama
Takkan pernah berubah
Takkan pernah tergores oleh luka
Terasa sempurna bila bersama
Terasa kurang bila berpisah
Kisah kita selalu dalam sanubari
Kan ku kenang hingga hari tua ku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar