Selasa, 16 Desember 2014

Kenangan PUISI SMA N 1 BINDURIANG

Penyesalan yang Terindah
Hesty Permata Sari
Di hembus angin yang kencang
Aku tertegun sejenak
Memikirkan apa yang sedang aku pikirkan
Aku bingung…!!!!!
Sebenarnya aq maunya apa…..?!
Kenapa jadi serba salah begini
Aku bingung harus pilih yang mana
Dan aku juga bingung maunya yang mana
Aku benci dengan diriku sendiri
Aku juga benci dengan sikapku yang tak jelas
Dia terlanjur sakit hati
Karena kecerobohan yang aku lakukan
Kenapa…??
Kenapa harus begini!!!
Sumpah aku saying dia
Tapi aku tak bisa melepaskan dirinya
Sayang ma’afkan aku
Jika slama ini aku tlah menyia-nyikankan dirimu
Sungguh tak ada niat untuk menyiakanmu
Tapi apa mau dikata
Nasi sudah menjadi bubur
Semuanya sudah hancur
Dan aku harus menjalani dunia yang nyata
Serta meninggalkan dunia yang semu
IBU
                                                        Dwi Sartika
Ibu…
Sembilan bulan kau telah mengandungku
Kau berjuang antara hidup
Dan matimu demi kegegasanku
Dari dunia yang sempit
Ibu…
Sungguh besar jasa-jasamu
Kau tak pernah letih
Maupun lelahdalam mendidikku
Sampaiaku dewasa
Ibu…
Surga itu ada dibawah
Telapak kakimu ibu..
Kaulah tempat aku berlindung
Dan kaulah tempat aku mengadu
Ibu…
Kaulah yang kusayang
Dan kaulah yang paling
Aku banggakan dalam hidupku
SAHABAT
                                                          Kurnia Damayanti
Sahabatku…
saat embun pagi bersinar
ku buka mata dihari nan cerah
saat malam telah datang
ku pejamkan mataku
seakan kauada dihatiku
sahabat kesakitanmu adalah kesedihanku
senyum dan tawamu adalah kebahagianku
apapun yang kau rasakan
akupun merasakannya
Dalam sepi nan sunyi
aku terbangun dalam tidurku
saat senang maupun susah
kita kan selalu bersama
berbagi pengalaman
dalam kehidupan
KECEWA
                                                                Herlina
Hati terasa sepi ketika mentari tenggelam
Tenggelam dilautan sana
Malampun mulai tiba
Kedamaian hati dalam cinta
Kehangatan cinta yang pernah ada
Namun,semua hilang seketika
Semua karena kau mendua…
Kesunyian malam terus ku jalani
Tanpa ada cahaya rembulan
Berikan cinta sejati
SAHABAT
                                                    Herma Novalita
Sahabat…
Kalian bagaikan embun
Yang menyejukkan jiwaku
Kalian bagaikan cahaya
Yang menerangi hatiku
Sahabat…..
Canda tawamu adalah warna dalam hidupku
Suka dukamu adalah kehidupanku
Sahabat..
Bersama kalian adalah kebahagiaanku
Aku tidak akan pernah melupakan kalian
Kalian selalu ada dalam hatiku
Sampai kapanpun
Sahabat..
Sisihkanlah ruang dihatimu
Untuk mengukir namaku
Hanya satu pintaku
Jangan pernah melupakanku
IBU PAHLAWANKU
                                                    JARWATI
Ibu….
Engkaulah mataku engkaulah bintang dimalamku
Yang menerangi hatiku
Engkau matahari di siangku yang selalu
Menyinari hari-hariku
Ibu….
Engkaulah embun di pagi hariku
Yang selalu menyejukkan jiwa dan ragaku
Andai aku dapat mengulang waktu
Tak akan ku sia-siakan dalam hidupku
Tapi itu sirnalah sudah
Karena Engkau terlalu cepat meninggalkan aku
Ibu…
Hanya do’a yang bisa aku berikan kepadamu
Aku tak bisa membalas jasa-jasamu
Ibu..
Terima kasih karena engkaulah aku lahir
Kedunia ini dan engkaulah yang jadi
Pelita dalam jalan hidupku
IBU
                                                 Metri Yanto
Ibu…
Kau memberikanku kedamaian
Kau memberikanku kehidupan
Sedihku adalah pilihmu
Deritaku adalah gundahmu..
Dosa dan pengabdianmu
Tak habis dimakan sang waktu
Dan takkan pernah terlupakan aoleh masa
Terima kasih ibuku
Kau akan kukenang
Didalam sanubariku
Pisau Yang Tajam
                                                  Santi Purnama Sari
Tajamnya pisau
Selalu membuat ku takut
Takut….
Akan luka karenamu
Terasa teriris-iris…
tak ada yang tertinggal
tajamnya pisau
bukan hanya
membuat takutku
tak ada yag menyelamatkanku
kecuali tulusnya hari yang kau berikan
semu…
karena pisau yang tajam
Hatiku Yang Berbicara
                                                                                Mersiska Suci
Dalam naluri..
Setumpuk kata kan kuucap
Seluruh rasa kan kucurahkan
Segala nyata hidup kan kuungkap
Karena naluri
Lisan ini pun membisu
Tak tahu harus ungkap apa..?
Semua ucap itu membuatku bimbang
Hingga aku tak yakin
Naluri ini tahu..
Rasa yang ada dalam benakku
Sungguh aku tak mampu menentukan
Aku takut,ini akan membuatku kecewa
Ya Tuhan,
Ku yakin kau tahu,
Ku mohon beri aku segelintir petunjuk
Yang membuat hatiku berbicara jujur
Api Meredup
                                                             Efrino
Kau mengemis padaku
Untuk melihat api
Aku diam lalu bertanya
Adakah kau mengira api itu?
Dan kau tetap mengemis padaku
Untuk melihat api itu lagi
Lalu aku raba api itu
Aku bisa melihat api itu
Asalkan kau tidak meniup api itu lagi!
Kini kau tak bisa melihat api itu lagi
Karena kau telah meredupkannya
Perpisahan Sahabat
                                                                                                Ruspah Handari
Saat pagi datang menbayang
Kala burung berkicau merdu
Saat itu kau datang
Menyapa,menemaniku
Dengan sejuta senyuman
Denga sejuta kisah
Sahabat..
Engkaulah segalanya bagiku
Hampa hariku tanpa dirimu
Sunyi hidupku tanpa suaramu
Gundah hatiku tanpa ceritamu
Sahabat.
Kau buat hari-hariku indah
Kau buat aku tersenyum
Saat kusedih, gundah
Dalam menjalani hari-hariku
Dengan kata-kata ini kutuliskan saat
Perpisahan meskipun hanya sementara
Tapi sulit untuk aku lupakan
Sahabat..
Aku akan selalu merindukanmu
Maafkan  semua kesalahanku
Saat bersamamu
Penantian
                                                                                Neli Agustina
Rindu ku..
Adalah sepi yang dampar
Menanti kau bercerita disampingku..
Ditengah malam ada sejuta bintang
Tersenyum menerangi malam
Rindu ku..
Adalah panas mentari
Tanpa henti menyinari bumi
Membakar rumput,menjadikan
Tanah tandus, di hatiku ada mata air
Tersimpan mengaliri jiwa..
Ketika kehidupan tak memiliki masa depan
Ada seberkas cahaya redup sinarnya
Ada secerah lentera jauh jaraknya
Ada rembulan bersandar di mimipiku…
Andaikan rindu ini bertepi..
Andaikan penantian ini berbatas
Aku ingin menepi dan mencapai batas..
Kan kuceritakan padamu
Tentang sepi dan rinduku padamu
Ah…rinduku bagaikan kapas yang terguncang
SAHABAT
                                                                                                          Pitri
Aku merasa sedih jika kau
Jauh dariku..
Ku merasa senang jika kau
Ada disampingku
Aku ingin selamanya bersamamu
Bagiku kau bagaikan matahari
Yang selalu menerangi hari-hariku
Dan kau bagaikan bulan dan
Bintang dimalam hariku..
Karena kau selalu menerangi di gelap
Malam hariku..
Sahabat..
Kau adalah inspirasi dalam hidupku
Kau takkan tergantikan dihatiku sampai
Kapanpun kan kukenang selain dirimu
Dihatiku hingga akhir hidupku..
SAHABAT
                                                                                                Rupina
Sahabat
Engkau yang selalu
Menemani aku
Saat aku lagi sedih atau senang
Tidak pernah bosan
Mendengarkan curhatku
Menasihati aku
Saat aku berbuat kesalahan
Dan
Engkau mengerti aku
Engkau adalah sahabatku
Aku berharap
Engkau tidak pernah melupakanku
Saat kau jauh
PENANTIAN
                                                                                                Retno Putri
Menyapa sebuah kenyataan
Terjadi dalam rangkai demi rangkai kehidupan
Tak bisa dibiarkan
Tapi tak bisa dihindarkan
Lihatlah barisan manusia
Diberi kesempatan menuaikan kesengsaraan
Penderitaan rakyat yang bergejolak
Membuat mereka haus akan kebahagiaan
Manusia yang berkuasa tak mampu menoleh
Kelemahan,  keterpurukan, ketidakmampuan
Membuat mereka jadi tak berdaya
Akibat keserakahan manusia
Sunggingkan senyum untuk sedikit cahaya
Agar mereka dapat merasakan keadilan
Jadilah abdi yang megak
Tanpa pamrih, rela berkorban
Siapkan perjuangan
Segera bangkit, tunjukkan bukti
Pembebas rakyat telah menanti
CAHAYA HIDUPKU
                                                                                                         Septi Diana
Ibu…
Tak pernah lelah
Menjaga, melindungi, mendidikku
Dengan kasih sayangmu
Dari dalam kandungan hingga saat ini
Ibu….
Tak pernah letih
Dalam mengingatkan dan menasehatiku
Disetiap detikku
Agar bisa berguna untuk semua orang
Ibu..
Selalu sabar
Dalam setiap detik dengan tingkah
Yang seperti kerikil tajam
Menusuk hatimu karena laku ku
Ibu..
Adalah cahaya surga
Yang menerangi setiap jalan hidupku
Terima kasih ibu, ibu, ibuku….
PUTIH ABU-ABU                                     Haryati
Kuteringat akan masa lalu
Yang kita lewati…
Terasa indah, bahagia
Didalam hati
Walaupun duka sempat singgah
Selalu kita hadapi bersama
Bahagia selalu di hati
Seiring waktu berganti
Hilanglah kisah
Tinggalkan kenangan
Kita akan berpisah…
Untuk meraih cita-cita
Dan mencari jati diri sesungguhnya
Akankah kita bisa bersam kembali
Melewati masa-masa
Sedih, bahagia, yang selalu kita lewati bersama
Putih abu-abu
Masa bersamamu
Tak bisa terlupakan
dalam hidupku
IBU
                                                 Mega Ria Anita
Ibu engkau bagaikan surga dihatiku
Setiap langkahmu membuat diriku
Teringat maasa kecilku
Halus tanganmu usap air mataku
Kan ku kenang selama hidupku
Tak terkira betapa besarnya cintamu
Kau ciptakan keindahan di hidupku
Kau taburkan keharuman dalam kebahagiaan
Kau beri warna dalam sejuta cinta
Oh ibu dirimu tak terganti
Walau seribu sosok dewi menghampiri
Kasihmu selalu abadi
Walau tak ada yang abadi di dunia ini
BAYANGANKU
                                                          Ratih Indah Sari
Lelapku tak lelap..
Kalaku teringat..
Senyum manismu..
Makanku tak kenyang
Kala jantungku berdetak
Setiap dekat kamu,..
Sakitku tak sakit
Jika otakku
Terus memikirkanmu..
Tapi..
Kau seperti intan
 yang terperangkap dalam kaca
Yang tak bisa kusentuh
Dan tak bisa kumiliki…
Kau akan jadi asaku..
Karena asa aku hidup
Aku bernafas…
Aku bergerak..
Dan aku percaya
Suatu saat nanti asa itu akan jadi nyata..
Kau akan selalu menjadi bunga indah
Disetiap mimpiku…
Yang selalu menjagaku..
Disetiap malam
Yang selalu menjagaku
Disetiap ketakutan
akan mimpi buruk
HEMBUSAN ANGIN YANG MERDU
                                                             Defta Gasella
Merdunya angin
Takkan terganti oleh apapun
Walau badai selalu menerjang
Dia takkan pernah pudar
Dia tak hanya merdu
Dia juga halus dan penuh kesejukan
Tak kan terganti selama abad
Jangan kau lupakanku
Karena dia dapat kurasakan
 hanya bersamamu,selamanya
KELAK KU PERGI SAHABAT
                                                Dedison Hasudungan
Tangismu,tangisku
Senyummu juga senyumku
Engkau sirami panas api dalam jiwa
Engkau hembuskan angin sejuk dalam nafasku
Sahabat..
Kelak kukan pergi
Tangismu kan kubawa
Senyummu kan kusimpan
Mengingatkan engkau teman
Sahabatku…
Jangan terluka saat ku pergi
Jangan menangis yang engkau sesali
Mungkin kutak bisa menghapus air matamu lagi
Tetesan yang tak kugapai disana nanti
Sahabat baikku…
Maaf, aku sesali kesalahanku
Membuat kau menangis dalam senyummu
Membuat kau mengalah dalam amarahku
Membuat keegoisan, engkau pun masih tersenyum
Saat kau pergi tetaplah engkau tersenyum kepadaku
Selamat tinggal sahabatku…
AYAH
Ardiana
Andaikan waktu
Dapat mnyentukan semuanya
Mungkinkah aku
Masih bisa bertemu dengannya
 Apakah engkau tahu
Betapa sulitnya
Aku untuk melupakanmu
Ayah…
Apakah ada orang yang dapat
Menggantikan dirimu ayah
Engkau yang pernah ada dalam hidupku
Engkau yang pernah mewarnai hidupku
Dan engkaulah
Tempat aku untuk bertanya
ALASAN HATI
                                                                   Sanjaya
Biarlah semua tinggal kenangan
Biarlah keindahan intan
Tak terlihat akan pandangan
Mutiara retak pecah bercabang
Bagaikan akar-akar ilalang
Serapuh tikar pandan
Bersamamu membuatku rapuh
Ku tak ingin bersenandung rindu
Ku tak mampu berlayar jauh
Karena takut kehilanganmu
Bukan cinta membenci cinta
Ku tak sanggup menangis di senyumku
Membisu di ramainya aku
Demi cintaku yang rapuh
Ku tak ingin retak cerminmu
Biarlah embun menyejuk hati
Kini aku berteman sunyi
Aku pergi bukan karena benci
Karena petaka mungkin menerpa
Jiwa
KEIKHLASAN
                                                          Mira Tresapika
Tak ada yang lebih membahagiakan
Dari menulis puisi diatas kertas kesadaran
Dengan tinta air mata ketulusan
Dimana sepi adalah teman untuk berbagi
Tak ada yang lebih membahagiakan
Selain mimpi menjadi kenyataan
Hati yang selalu penuh dengan harapan
Serta doa yang selalu diucapakan
Tetapi…
Kadang kebahagian datang
Dari keikhlasan yang tulus
Untuk menghadapi segalanya
Saat kenyataan menjadi badai
Menghancurkan segala yang diimpikan
Mengambil apa yang kita dapatkan
Keikhlasan yang mampu mengokohkan
Serta memberikan kebahagian sejati
Memberikan kesadaran
Yang kita petik dari pohon pengalaman
MENUNGGU
                                                          Ayu Gunawan
Sendiri…
Kurasakan…
Didalam pekat
Gelapnya malam
Kurasakan
Dingin malam yang menusuk
Tubuhku…
Tanpa kehangatanmu…
Ku selalu menantimu..
Digerbang kota ini…
Menanti kehadiranmu…
Hingga..
Saat ku bisa menatapmu
Membelaimu….
Dan memelukmu…
Ku akan tetap menanti
Dengan setia
Kasih…
AKU
                                                          Vera Anggraini
Dalam gemulai hati
Tersentak dua pilihan
Mawar hitam kah?
Mawar merah kah?
Aliran darah terhenti
Jantung terhalang nafas
Butir-butir kristal berjatuhan
Suara lirih terdengar
Aku bukan tak dapat memilih
Bukan tak dapat bertindak
Aku takut..
Aku takut…
Aku takut…
Takut akan mawar
Karena
Tak ada mawar yang tak berduri
ORANG TUAKU
                                                                   Yudi Aryadi
Ibu…
Engkau orang yang telah memperjuangkan hidupnya
Untukku anaknya
Di dunia ini takkkan ada kita tanpa ibu
Ibu maafkanlah kesalahanku bila selama ini
Aku telah durhaka padamu
Dan maafkanlah juga bila masa kecilku
Selalu mengganggu lelap tidurmu
Cinta yang telah ibu berikan padaku takkan
Pernah hilang ditelan waktu
Dalam termenung aku merenungi
Bagaimana hidupku tanpamu ibu
Ayah…
Engkau orang yang selalu berusaha memberikan
Nafkah kepadaku
Sehingga aku bisa hidup
Badan ayah yang dulu kekar kini
Telah mengkriput itu semua demi
Aku
Ayah dan ibu maafkanlah diriku
IMPIANKU
                                                                   Ermania
Saat kuterbangun
Dari belaian dan buaian mimpi
Yang memanjakan ku
Disaat itulah aku sadar
Mentari telah tersenyum kepadaku
Untuk menyambut kembali hari-hariku
Dengan semangat dan impian baru
Hari ini, esok, dan seterusnya
Andai aku bisa mengatur takdir
Aku ingin hari-hariku penuh kebahagiaan
Bahagia untukku, dan untuk semua
Namun, semua hanya mimpi
Karena takdir ditentukan oleh Tuhan
Yang tak ada satupun dapat mengubahnya
Dibalik semua itu
Ada satu impianku, dan hanya Satu
Aku ingin kebahagiaan yang utuh
Kebahgiaan untukku
Kebahagiaan yang takkan lekang oleh waktu
BIMBANG
                                                Juni Andri Mardalena
Melayang…Terbang,,..
Tak tahu arah
Terombang ambing  ditengah kehidupan
Mencari dan mencari
Tanpa tahu apa yang dicari
Tapi…
Terus mencari
Akankah dapat..?
Entahlah….
Hanya diri berusaha
Dan Tuhan yang kuasa
Melangkah..berjalan..
Diatas kelabunya kehidupan
Berharap bintang jatuh didekapan
Untuk sebuah harapan
Yang kan membuang rasa bimbang
                  
MAKNA KEHIDUPAN
                                                    Tatik Prisnamasari
Dalam heningnya malam
Aku mencoba mencari tahu
Apa makna kehidupan
Yang sesungguhnya…
Kehidupan,…
Kehidupan ini begitu kejam
Kehidupan…
Kehidupan ini penuh dengan liku
Penuh dengan cobaan
Yang selalu datang menghadang
Namun. Dibalik kehidupan
Yang begitu kejam
Ada makna yang tersirat
Begitu indah didalamnya
Makna itu akan terasa indah
Bila kita bisa memaknainya
Dengan penuh keikhlasan
TENTANG KITA
                                                       Nuraini Fathonah Putri
Ku terbayang….
Hari-hari telah kita lalui bersama
Terlukis suka, duka, tangis dan tawa
Semua jadi satu
Sulit untuk berlalu
Melepas semua kenangan kita
Hanya meja, bangku yang seakan menjadi saksi bisu
Betapa indahnya..
Betapa indahnya kebersamaan kita
Kebersamaan ini memang tak abadi
Tapi kuharap manisnya bersama
Takkan pernah berubah
Takkan pernah tergores oleh luka
Terasa sempurna bila bersama
Terasa kurang bila berpisah
Kisah kita selalu dalam sanubari
 Kan ku kenang hingga hari tua ku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar